Tandaseru — Rencana pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sistem berbasis digital antara Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, bekerjasama dengan pihak ketiga PT Intra Mulia Multiteknologi (PT IMM) nampaknya bakal berujung dengan kata sepakat.

Pasalnya, dalam rapat evaluasi atas hasil uji coba yang dilaksanakan PT IMM terhadap penarikan retribusi secara online baik untuk e-parkir dan retribusi pasar, hasilnya dinilai memuaskan oleh Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman.

Tauhid usai rapat evaluasi dengan OPD pengelola PAD yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate menyebutkan adanya perbedaan yang signifikan antara realisasi penarikan retribusi secara manual dibandingkan berbasis digital.

“Dari perhubungan dan disperindag itu dilihat dari kenaikan sangat signifikan, range-nya sangat luar biasa, kalau di Disperindag itu dihitung terjadi perbedaan sekitar hampir 100 persen,” ungkap Tauhid, Senin (10/10).

Tauhid pun memastikan memberi lampu hijau atas rencana kerja sama dengan PT IMM ini dalam hal pengelolaan dua sektor PAD tersebut.

“Iyah, kita putuskan untuk dilanjutkan. Teknisnya nanti berada di dinas,” imbuhnya.

Uji coba yang dilakukan PT IMM pada 5 titik potensi PAD di Kota Ternate ini, kata Tauhid, dalam kerja sama nantinya akan diperluas.

Bahkan, adanya kerja sama ini menurut dia memiliki dua keuntungan sekaligus. Dalam hal ini selain pendapatan berupa PAD, peta potensi pendapatan juga data seperti data sebaran jumlah pedagang.

“Kalau presentasi (PAD) saya belum tahu, nanti itu dinas teknis yang lakukan tetapi saya lihat minimal ada perubahan secara signifikan untuk sisa bulan yang ada di 2022 ini,” timpalnya.

Orang nomor satu di Kota Ternate ini pun menyebutkan, kerja sama ini tidak menutup kemungkinan bisa diperluas pada pengelolaan sumber PAD pada OPD lainnya. Sebab, pengelolaan berbasis digital dinilai jauh lebih aman dan mudah terdeteksi.

Tauhid pun berharap agar kerja sama dengan PT IMM ini bila perlu dapat segera ditindaklanjuti.

“Kalau saya minta lebih cepat lebih bagus,” kata dia.

Sementara itu, ditanya soal dampak kerja sama terhadap berkurangnya kebutuhan pegawai lapangan terutama tenaga honorer, Tauhid memastikan hal tersebut tidak berpengaruh dan honorer yang telah mengabdi tetap dipakai Pemkot Ternate.

“Tetap tenaga-tenaga itu masih dipakai kan, kerja lapangan kan tetap dipakai. PTT (Pegawai Tidak Tetap) juga masih,” pungkasnya.