Tandaseru — Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Ternate, Maluku Utara, mengeluh kerap menjadi objek prank dari warga tak bertanggungjawab yang menyampaikan laporan bohong tentang peristiwa kebakaran.

Bukan baru sekali, hampir tiga bulan berjalan di awal tahun 2022 ini sudah sebanyak tiga kali Damkar menerima laporan hoaks terkait kebakaran.

Sekretaris Dinas Damkar Kota Ternate Naim Syafar mengatakan, informasi hoaks kebakaran kebanyakan berasal dari kelurahan yang jauh dari markas Damkar Ternate.

“Sekitar tiga kali untuk sementara ini, biasanya itu wilayah terluar misalnya Kelurahan Sasa, Gambesi, Jambula juga,” ungkap Naim kepada tandaseru.com, Senin (21/3).

Informasi hoaks kebakaran yang baru belakangan ini diterima Damkar yakni pada Sabtu (19/3).

“Kemarin hari Sabtu itu ada laporan dari Sasa, ternyata setelah tiga unit mobil pemadam meluncur ke lokasi tidak ada tanda-tanda di TKP itu,” ujar Naim.

Menurut dia, membohongi pihak pemadam kebakaran adalah perbuatan pidana sehingga oknum yang sengaja membuat berita bohong tersebut bisa dihukum pidana dipenjara.

“Bahaya ini, kalau mobil bergerak dengan sirine dan kecepatan yang tinggi apalagi daerah terluar dengan interval waktu makanya dia butuh kecepatan takutnya ada apa-apa di lapangan sementara tidak terjadi kebakaran,” keluhnya.

Naim yang juga mantan Kepala Bidang Operasional Dinas Damkar Kota Ternate ini mengimbau kepada seluruh pihak, terutama pemerintah kelurahan, untuk ikut mengingatkan warganya agar tidak memberikan laporan hoaks peristiwa kebakaran.

“Kami dari Dinas Kebakaran juga mengharapkan kepada warga masyarakat kalau tidak terjadi kebakaran jangan membuat laporan bohong, karena sangat berisiko di lapangan,” imbaunya.