Tandaseru — Polemik pemilihan rektor Universitas Khairun (Ukhair) Ternate, Provinsi Maluku Utara, ditanggapi datar Rektor Prof. Dr. Husen Alting, SH., MH.

Husen yang diwawancarai di kampus, Senin (3/5) mengaku sejauh ini pilrek berjalan sesuai mekanisme. Ia mengaku tak tahu-menahu soal tudingan salah satu bakal calon rektor yang menilai dirinya sengaja digugurkan oleh panitia pilrek.

“Saya tidak tahu letak kesengajaan itu di mana. Tetapi setahu saya proses itu bukan kewenangan panitia tetapi itu keputusan dari senat,” ungkap Husen yang juga salah satu anggota senat universitas.

Husen mengaku, panitia hanya memiliki kewenangan dari aspek teknis. Karena itu, panitia tidak boleh berbuat macam-macam bahkan jika diintervensi.

“Karena memang panitia itu diadakan untuk administrasi,” terang rektor dua periode ini.

Ia menegaskan, proses pemilihan sudah sesuai prosedur dan tidak ada mekanisme yang salah.

“Saya belum tahu apa yang dipersoalkan. ProsesĀ  berjalan memang ada beberapa item schedule yang bergeser karena harus menunggu surat dari kementerian. Dan itu menjadi catatan,” ujarnya.

Sementara penetapan jadwal tahapan pelaksanakaan itu merupakan kewenangan senat.

“Bukan panitia yang buat tapi senat yang sahkan jadwalnya. Panitia hanya aspek teknis. Substansi itu di rapat senat,” jelas Husen.

Kaitannya dengan penundaan di beberapa tahapan, Husen menjelaskan juga itu sebagai bentuk ikhtiar dari panitia menanyakan kepada senat dan pusat.