Tandaseru — Warga Desa Doku Mira, Kecamatan Morotai Timur, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara dihebohkan dengan pembongkaran kuburan oleh orang tak dikenal (OTK).
Sebuah kuburan di TPU desa setempat digali hingga terlihat kain kafannya.
Informasi yang dihimpun tandaseru.com, aksi penggalian kuburan itu terjadi pada malam hari. Kuburan yang sudah dipagar dengan papan itu digali hingga kedalaman 1 meter lebih.
Bahkan 3 lembar papan kuburan ikut dicabut. Kain kafan berwarna putih tampak kelihatan di makam tersebut.
Di lokasi kuburan juga ditemukan bekas telapak kaki dan tangan orang dewasa.
Sekretaris Desa Mira, Najamudin Gogasa kepada tandaseru.com, Jumat (26/2) menceritakan kronologi aksi penggalian kuburan di TPU Desa Doku Mira tersebut. Menurutnya, Mortim. Ini kedua kalinya terjadi aksi yang sama di kuburan yang sama.
“Kejadian ini sudah dua kali. Yang pertama waktu ibu itu (almarhumah, red) meninggal kurang lebih 20 hari lalu kuburannya digali orang tidak dikenal. Tapi gali pertama tidak tembus sampai sedalam ini. Terus tadi malam, malam Jumat, setahun setelah ibu itu meninggal, mereka beraksi gali lagi,” kisahnya.
Menurut Najamudin, aksi penggalian selalu dilakukan pada malam Jumat.
“Gali pertama tidak sedalam ini. Yang kedua ini baru pagarnya dibongkar, papan di dalam kubur juga sudah dinaikkan ke atas kuburan 3 lembar, bahkan batu nisan juga dicabut. Kain kafan almarhumah sampai terlihat,” tuturnya.

“Terus ada tanda kaki dan telapak tangan di samping kubur. Sepertinya mereka ambil sesuatu dari dalam kubur terus tangan yang satu pegangan di samping kuburan jadi kentara sekali,” terang Najamudin.
Ia bilang, empunya makam itu meninggal dunia di usia 100 tahun.
Kejadian pembongkaran makam sendiri pertama kali diketahui warga sekitar yang lantas melaporkan ke Pemerintah Desa.
“Lokasi kuburan dan rumah warga kurang lebih 100 meter,” sambung Najamudin.
Selain itu, kata dia, kejadian ini sempat membuat warga bingung. Sebab warga menduga di lokasi tersebut seperti ada hal yang aneh.
“Karena di samping kuburan itu ada satu pohon cengkeh sekitar 2 meter yang patah. Sampai orang-orang punya prediksi ini kayak sesuatu yang aneh, seperti mereka (penggali, red) baku rampas sesuatu atau berkelahi dengan makhluk lain begitu sampai cengkeh itu patah,” ujarnya.
Saat ini, pihak keluarga telah meminta kepolisian mengusut kejadian tersebut agar pelakunya cepat ditemukan. Aksi pembongkaran kubur ini dinilai sudah meresahkan warga.
“Jadi ketika polisi turun, pihak keluarga punya tuntutan satu saja. Bahwa pelakunya harus ditemukan dengan cara apapun. Itu keluarganya sangat berharap,” kata Najamudin.
“Pemdes juga punya keinginan besar agar jangan sampai ini terulang lagi. Dan tindakan seperti ini harus dihukum pelakunya agar tidak terulang,” tandasnya.
Kapolpos Morotai Timur, IPDA lwan Ayub yang dikonfirmasi terpisah membenarkan kejadian penggalian kubur tersebut. Menurutnya, jenazah masih ada di dalam makam.
“Masih ada, masih ada. Laporannya kan tadi sudah jam 11 lewat dan anggota langsung turun ke TKP,” jelasnya.
“Jadi sementara kronologis pembongkaran kubur ini tidak diketahui pelakunya. Entah jam berapa kejadiannya kami belum pastikan. Karena masyarakat dapat sudah hampir jam 12. Pihak keluarga juga memohon pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus yang ada karena membuat keresahan di masyarakat,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan