Tandaseru — Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Sahril Hi. Rauf mendesak Pemerintah Daerah Halut memperhatikan kebutuhan vital masyarakat di Kecamatan Loloda Utara. Terutama pelayanan air bersih di Desa Podol, Supu, Doitia, Ngajam dan Worimoi yang belum terealisasi.

“Hasil reses beberapa waktu lalu, keluhan masyarakat di wilayah Loloda Utara yakni mengenai kebutuhan air bersih. Kami minta agar ini menjadi prioritas Pemda Halut,” ungkap Sahril, Senin (10/8).

Sahril bilang, kebutuhan air bersih di wilayah Loloda Utara menjadi kebutuhan yang mendasar. Karena itu dibutuhkan perhatian khusus agar wilayah yang selama ini masuk kategori daerah terisolasi bisa mendapatkan pelayanan air bersih.

Diakui Sahril, beberapa megaproyek air bersih di Desa Podol dan Supu pernah masuk lewat APBN. Nilainya mencapai puluhan miliar rupiah dan dikerjakan oleh perusahaan grup. Namun hingga saat ini fasilitas tersebut tidak bisa difungsikan dan proyek itu gagal total.

“Ada juga di Desa Ngajam yang menggunakan APBD dengan jumlah miliaran rupiah tetapi gagal. Hal ini tentu harus menjadi atensi dari pihak yang berwajib, baik kejaksaan atau kepolisian agar melidik kontraktor nakal yang menggerogoti keuangan negara,” tegas politisi Partai Hanura ini.

“Dalam waktu dekat saya akan turun ke lokasi untuk mengkroscek sejumlah proyek air bersih yang gagal tersebut. Sehingga bisa mengetahui perusahaan apa saja yang sudah sepantasnya di-blacklist agar tidak lagi mengerjakan proyek yang merugikan keuangan negara,” tandas Sahril.