Tandaseru — Insiden kaburnya pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani karantina di Hotel Sahid Bela Ternate, Maluku Utara, Kamis (14/5) siang tadi mendapat perhatian sejumlah pihak. Dalam video yang beredar di media sosial, seorang pasien yang kabur sempat berteriak soal nasib anak dan istrinya selama ia dikarantina.
Menanggapi hal itu, Direktur LSM Rorano Malut M. Asghar Saleh mengatakan, seharusnya para pasien yang sedang menjalani masa karantina wajib diperhatikan oleh pemerintah daerah (Pemda) kabupaten dan kota.
“Pemda mana? Pemda provinsi sudah menangani aspek kesehatan. Menurut saya urusan sosial ekonomi keluarga pasien jadi tanggung jawab setiap Pemda kabupaten dan kota,” ujar Asghar.

“Katanya punya dana miliaran. Kalo satu KK yang sementara dikarantina disubsidi Rp 3 juta per bulan untuk beli beras, bayar listrik dan air, beli ikan, beli susu untuk anak mereka, pasti tidak sampai Rp 100 juta. Masak tidak bisa?” tambahnya.
Asghar bilang, bencana memang selalu mengakibatkan terputusnya siklus hidup. Menurut dia, ada rutinitas dan tanggung jawab yang tak bisa dilakukan. Ia mengatakan, dengan adanya bencana, dampak terasa di semua sisi, sehingga untuk memulihkan itu, sangat membutuhkan dukungan psikososial. Hal itu pun yang harus dilakukan untuk bencana non alam seperti Covid-19 ini.
“Ada satu kepala keluarga yang berjualan, dia menafkahi istri dan anak di rumah. Tiba-tiba dia terkonfirmasi Covid-19. Dikarantina lama karena hasil masih diperiksa. Karena dikarantina, fungsi sebagai pemberi nafkah hilang. Keluarganya susah dan sebulan tidak ada uang. Harus ada yang mengganti peran ini. Siapa? Pemerintah daerah. Mengapa Pemda? Karena ini bencana nasional,” jelasnya.
Setiap daerah, kata dia, ada Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat Bencana. SK itu tidak sebatas melakukan karantina terhadap orang, melainkan ikut memastikan seluruh kehidupan sosial ekonomi keluarga pasien berjalan normal.
“Saya minta Pemda keluarkan dana darurat itu tak sekedar biayai posko dan lainnya, tapi tolong subsidi hidup keluarga dari basudara yang lagi sakit atau dikarantina. Agar dong (mereka) tenang jalani karantina dan cepat sembuh. Biar hidup samua bisa normal lagi,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan