Tandaseru — Alat transportasi menjadi kebutuhan utama manusia di era sekarang ini. Maka tak heran jika transporasi terus dikembangkan mulai dari kendaraan menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga kendaraan listrik.
Meski begitu, di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, masih ada satu moda transporasi yang dipertahankan keberadaannya secara turun temurun sejak 1983 hingga sekarang.
Ya, apalagi jika bukan bendi. Bendi di Kota Ternate sudah jarang kita jumpai, berbeda dengan pemandangan di tahun 1980-an.
Keberadaan bendi ini mulai tergilas zaman ketika semua aktivitas cenderung menggunakan transportasi kekinian.
Abjan Ibrahim, salah satu penunggang bendi di Kota Ternate mengaku, menunggangi bendi merupakan pekerjaan yang digelutinya sejak 1983. Uang yang dihasilkan dari menunggangi bendi tergantung jumlah penumpang.

“Kadang sehari dapat Rp 200 ribu kalau ramai, kadang tak capai Rp 100 ribu. Tapi yang namanya rezeki berapapun jumlahnya harus kita syukuri,” ujar Abjan, Senin (16/5).
Abjan berkata, generasi muda saat ini tidak lagi tertarik melihat profesi penunggang bendi sebagai sumber pekerjaan.
“Mungkin naik sebagai penumpang saja malu,” candanya.
Tinggalkan Balasan