Tandaseru — DPRD Kota Ternate, Maluku Utara, menilai pemerintah kota setengah hati menangani persoalan krisis air bersih yang dikeluhkan warga berpekan-pekan.
Wakil Ketua DPRD, Heny Sutan Muda, kembali mengingatkan protes terjadi di mana-mana. DPRD sebagai perpanjangan tangan masyarakat hampir setiap hari mendapat laporan warga soal air yang tidak mengalir.
“DPRD menilai Wali Kota tidak serius menangani masalah air bersih,” ujar Heny, Selasa (16/11).
Heny juga menyoroti panitia seleksi yang lamban memutuskan siapa yang menjadi pimpinan atau direktur Perusahaan Umum Daerah yang menangani air bersih. Padahal, masa kerja pansel sudah diperpanjang tiga kali.
Politikus Partai Demokrat ini meminta agar Pemkot Ternate segera mencari solusi terbaik menangani masalah air bersih yang sudah menjadi masalah besar dan sangat serius karena hampir semua kelurahan mengalami krisis air. Akibatnya, warga harus membeli air.
“DPRD mengikhtiarkan jangan sampai pelayanan air bersih macet dan masyarakat marah hingga berujung anarkis,” kata dia.
“Kalau timsel lamban , pemerintah harus mengambil langkah cepat. Perusahaan air bersih harus berjalan berkelanjutan dan ini butuh seorang pemimpin atau direktur yang mempunyai kemampuan tentang pengelolaan air bersih dan mempunyai kemampuan atau visioner berbisnis supaya tidak semata mengharapkan bantuan dari APBD,” tandas Heny.
Tinggalkan Balasan