Tandaseru — Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Maluku Utara, Santrani Abusama telah bulat tekadnya mengakhiri karier sebagai birokrat di daerah. Pasalnya, Santrani juga menolak tawaran menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Halmahera Selatan.

Dikonfirmasi Minggu (9/5) malam, Santrani menegaskan tak ingin berkarier di Maluku Utara lagi sebagai birokrat. Bahkan ketika ditawari menjadi Sekda Halsel sekalipun.

“Saya tadi duduk lama dengan Bupati Halsel (terpilih) di rumahnya. Kami banyak bincang-bincang, ditawari untuk sama-sama di Halsel. Namun saya tidak mau jadi apapun di daerah ini pasca saya jadi kepala dinas PUPR,” tuturnya.

Santrani sendiri tak menutup kemungkinan akan banting setir berkarier di dunia politik.

“Mungkin suatu ketika nanti, seperti yang mereka sebut konsolidasi itu dan mendapat persetujuan, insya Allah nanti kita lihat ke depannya,” ujar Ketua MPW Pemuda Pancasila Malut ini.

Sebagai orang yang meniti karier birokrasinya dari bawah, Santrani merasa jabatan kepala dinas PUPR di provinsi sudah cukup menjadi puncak karier birokratnya.

“Perlu saya sampaikan bahwa karier saya mungkin teman-teman lebih tahu. Di awal karier saya kepala seksi Dinas Lingkungan Hidup Kota Ternate, setelah itu kepala seksi sumber daya air, camat, sekretaris dinas, dan di ULP tahun 2008, dan mantan Kadis Perhubungan di Kepulauan Sula. Dan di posisi yang sama juga saya miliki jabatan di Kementerian PUPR. Alhamdulillah selama karier saya tidak pernah bermasalah,” paparnya.

Ia menegaskan, ada banyak pertimbangan yang membuatnya menolak meneruskan karier birokratnya di daerah. Sebelumnya, nama Santrani ramai digadang-gadangkan bakal menduduki jabatan Sekda Halsel.

“Kedekatan saya dengan Bupati (Halsel) sangat dekat. Pernah tinggal serumah. Sehingga jika saat ini saya meminta untuk menduduki jabatan sekda pasti bisa, namun ada banyak pertimbangan,” pungkas Santrani.