Tandaseru — Ratusan tenaga kesehatan di Kepulauan Sula, Maluku Utara, akan menjalani vaksinasi Covid-19 dalam waktu dekat. Mendapat jatah penyuntikan tahap I (termin 2), vaksinasi di Sula dijadwalkan dimulai pada Februari-Maret.
Kesiapan pelaksanaan vaksinasi di Sula dimatangkan lewat rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama 13 kepala puskesmas se-Kabupaten Kepulauan Sula di ruang rapat Pemda Sula, Kamis (21/1). Usai rapat, dipastikan 520 tenaga kesehatan siap disuntik vaksin Sinovac.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Sula Syafrudin Sapsuha yang memimpin rapat tersebut menegaskan, tenaga kesehatan akan mengambil posisi paling pertama disuntik vaksin Sinovac.
“Tahapan pertama yang divaksin adalah tenaga kesehatan, kemudian baru diikuti oleh masyarakat secara luas serta TNI-Polri dan ASN,” kata Syafrudin.
Akan tetapi, Syafrudin bilang, Dinas Kesehatan dan seluruh perangkat terkait akan menyosialisasikan terkait vaksinasi kepada seluruh masyarakat Sula. Diantaranya meyakinkan bahwa isu-isu tentang bahaya vaksin yang meresahkan rakyat itu tidak benar.
Selanjutnya, sosialisasi tersebut juga memberikan penjelasan dan pemahaman kepada seluruh masyarakat bahwa vaksin Sinovac yang akan disuntikkan ke tubuh benar-benar aman dan menjamin kesehatan seseorang.
“Menyangkut isu-isu yang beredar, bahwa ada yang pingsan setelah disuntik vaksin, itu tidak benar. Jadi, mari kita memberikan informasi yang benar agar masyarakat kita tidak termakan isu-isu hoaks di luar sana,” imbuh Syafrudin yang juga Sekretaris Daerah Kepulauan Sula tersebut.
Saat ini, Syafrudin menyebutkan, sesuai laporan data Covid-19 yang diterima, jumlah kasus terkonfirmasi positif sampai dengan Januari 2021 berjumlah 114 orang, sembuh 100 orang dan yang meninggal 9 orang. Sedangkan ada 5 orang yang saat ini isolasi mandiri.
Terkait distribusi vaksin di Kepulauan Sula, salah satu fasilitator vaksinasi Covid-19 di Provinsi Maluku Utara Muhammad Ishak Tauda menuturkan, distribusi vaksin ke Kepulauan Sula akan dilakukan pada awal Februari 2021 nanti.
Vaksin yang nanti didistribusikan ke Sula berjumlah 1.040 dosis, disesuaikan dengan vaksinasi awal yang akan lakukan pada 520 tenaga kesehatan.
“Jumlah vaksin yang dikirim ke Sula itu 1.040, nah itu kita sesuai dengan total tenaga kesehatan yang ada di Sula. Akan tetapi, nanti di tahap awal kita distribusi 520 vaksin dulu, baru menyusul tahap kedua 520 lagi. Karena vaksinasi ini dua kali (penyuntikan),” terang Ishak.
Menyangkut kriteria usia orang yang akan divaksin, Ishak menyampaikan, rata-rata usia yang bisa divaksin dimaulai dari usia 18 hingga 59 tahun. Meski demikian, usia di atas juga akan mendapat bagian untuk divaksin, namun tetap di-screening.
“Apakah orang tersebut memenuhi kriteria atau tidak. Apakah ada penyakit bawaan atau tidak, seperti gula tinggi, HIV dan sebagainya,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan