Tandaseru — Komisi I DPRD Halmahera Barat, Maluku Utara, mendesak Polres Halbar mempercepat proses pidana pelaku pengeroyokan kepala desa Air Panas, kecamatan Sahu Timur, oleh sejumlah warganya sendiri.
Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (22/3/2025) pagi, bermula dari kades yang membuka pemalangan kantor desa yang dilakukan warga desa setempat. Pemalangan ini sebagai bentuk protes terhadap pemdes atas dugaan sejumlah masalah yang terjadi, salah satunya soal anggaran Dana Desa.
Sekretaris Komisi I DPRD Arianto Bobango pada tandaseru.com, Senin (24/3/2025), menegaskan percepatan penanganan kasus penting dilakukan agar ada efek jera bagi pelaku main hakim sendiri.
“Negara kita adalah negara hukum sehingga tidak ada ruang sama sekali kepada setiap warga negara yang melakukan tindakan tak terpuji, apalagi ini dilakukan pengeroyokan. Kami minta Polres Halbar segera proses hukum dalang dari tindakan ini,” ungkapnya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan, Komisi I bersma dinas terkait dan Camat Sahu Timur sudah melakukan penyelesaian sebanyak dua kali. Pertama, Komisi I turun ke desa Air Panas dan mengundang semua tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan. Sebulan kemudian Komisi I kembali mengundang semua tokoh terkait di kantor DPRD.
“Dan hasilnya sama, kemauan masyarakat agar kades segera diaktifkan kembali karena temuan hasil pemeriksaan Inspektorat sudah selesai disetor ke kas desa. Kemudian soal kades diduga kasar, bahkan selalu berkata tidak etis terhadap warganya, juga sudah jalani punishment oleh bupati dengan pemberhertian sementara selama 1 tahun lebih untuk pembinaan kepamongan,” paparnya.
Atas dasar itu, sambungnya, kades sudah harus kembali menjabat dan jabatannya dilegitimasi oleh rakyat.
“Jadi jangan hanya karena kepentingan kelompok seenaknya memberhentikan kades yang notabenenya pilihan rakyat. Saya mantan camat jadi sangat paham soal desa. Kadang-kadang beda pilihan jadi jurus ingin menjatuhkan kades. Saya imbau semua masyarakat agar akhiri perbedaan, dan dukung siapapun yang terpilih. Sangat disayangkan justru hal ini terjdi di bulan suci Ramadan. Oleh karena itu, sekali lagi kami minta Polres segera usut tuntas hingga akar-akarnya,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan