Tandaseru — Puluhan petugas pengangkut sampah armada roda tiga di Kota Ternate, Maluku Utara menggelar aksi damai di Kantor Wali Kota Ternate, Senin (5/8) sore.

Mereka menuntut sejumlah hak yang belum diselesaikan pemerintah kota, seperti upah dan biaya perbaikan sparepart.

Ketua Satgas Sampah Kecamatan Ternate Tengah, Hamid Mondo mengatakan, tuntutan paling utama yaitu masalah keterlambatan pembayaran gaji satu bulan.

“Karena dorang (mereka-pemerintah) bilang bulan berjalan itu terbayar. Contohnya Januari punya harus terbayar di Februari, tapi di Februari itu jangan sampai lewat. Ternyata Juli punya ini sampai masuk tanggal 5 belum dibayar,” kata Hamid.

Gaji Rp 1,5 juta/bulan yang dibayar lewat pemerintah kecamatan itu, untuk dirinya sebagai ketua memang sudah tidak ada masalah keterlambatan. Namun, kondisi ini dialami rekan-rekannya yang lain.

Selain gaji bulan Juli, kata Hamid, ada juga beberapa rekannya yang gajinya belum dibayarkan untuk bulan Mei 2024.

Menurut Hamid, gaji yang belum dibayarkan pemerintah ini membuat susah petugas pengangkut sampah sebab itulah satu-satunya pendapatan mereka.

Apalagi, dari gaji yang tidak seberapa itu setiap bulannya para petugas patungan perorangan Rp 20 ribu untuk dana persiapan bila ada anggota yang membutuhkan, seperti untuk berobat di rumah sakit.

“Sementara problem di luar kasihan ada torang (kami) pe teman yang bini ada sakit di rumah sakit cuma harap gaji dari situ,” keluhnya.