Tandaseru — Berasal dari Kota Tuban, Jawa Timur, seorang penjual pentol bernama Afif (35 tahun) menunjukkan bahwa kerja keras dapat mengubah usaha kecil menjadi sumber pendapatan yang mengesankan.
Berkat ketekunan dan kegigihannya, Afif bisa meraup omzet Rp 1,2 juta per hari dari usaha pentolnya yang dijual dengan gerobak keliling, di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.
Dibalik kesuksesannya menjadi penjual pentol, Afif ternyata pernah mengalami pasang surut dalam usahanya ini.
Kepada tandaseru.com, Afif mengaku sebelum merantau ke Morotai pada 2009 silam, dirinya sempat tiga tahun merintis usaha yang sama di Kalimantan namun merugi, lantaran harga kebutuhan pokok yang terus melonjak.
“Jualannya biasa tapi harga sembako naik terus, nggak sesuai dengan pendapatan dan saya putuskan pulang ke Jawa, saya vakum sekitar lima bulan,” ujar Afif, Minggu (28/7).
Pria tamatan SMA ini pun tidak mengubur impiannya semenjak sempat merugi di Kalimantan. Usai menganggur berbulan-bulan, Afif kembali menguatkan niatannya untuk sekali lagi mengadu nasib di perantauan.
Dengan tekad yang bulat meskipun modal pas-pasan, Afif pun memilih Morotai sebagai daerah tujuannya karena ayahnya sudah lebih dulu merantau di negeri berjuluk “Bibir Pasifik” ini.
Perjalanan panjang itu, Afif tempuh dari Kota Tuban menuju Bandara Udara Juanda, Surabaya, dengan menumpangi bus selama 2 jam 45 menit.
Tiba di Bandara Juanda, pesawat yang ditumpanginya terbang menuju Bandara Sultan Babullah Ternate dengan waktu tempuh 4 jam 26 menit. Ayah dua anak ini melanjutkan perjalannya dengan menumpangi kapal KM Titian Samudera menuju Morotai dalam pelayaran satu malam.
“Saya nyusul karena saya dengar di Morotai ada pengembangan wilayah (otonomi baru) akhirnya saya memutuskan pergi ke Morotai saat itu masih bujang belum menikah,” ujar Afif mengisahkan.
Tinggalkan Balasan