“Percepatan pembangunan infrastruktur terus dilakukan untuk menopang pembangunan dan pengembangan daerah. Untuk mencapai output hingga outcome, perlu adanya pengawasan terhadap pelaksanaan proyek untuk memastikan pembangunan dapat dikerjakan sesuai
perencanaan dan tepat waktu,” ungkapnya.
Berpindah ke isu lokal, terdapat isu potensi inflasi dan kenaikan harga barang di bulan
Ramadhan tahun 2024, dimana dari tahun ke tahun, terjadi tren inflasi pada bulan Ramadhan. Komoditas makanan, minuman, dan tembakau seperti ikan, cabai, dan ayam, serta komoditas baju muslim, bahan bakar rumah tangga, maupun angkutan udara memberikan andil dalam peningkatan inflasi. Hal ini sejalan dengan permintaan menjelang ramadhan atau saat ramadhan hingga hari raya yang meningkat di tengah terbatasnya barang dan jasa. Oleh karena itu, perlu adanya kerja Sama Antar Daerah/ stakeholder, baik itu Kolaborasi antara daerah dalam mengatasi inflasi, termasuk koordinasi dalam mengelola pasokan pangan. Dilanjutkan dengan melakukan pemantauan harga pangan secara berkala dan turun ke pasar-pasar. Serta
melaksanakan pasar murah, Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), operasi pasar dan realisasi
bantuan sosial.
Sebagai simpulan, Tunas menyampaikan bahwa secara umum, kinerja perekonomian Maluku Utara kembali tumbuh kuat pada kuartal IV 2023 seiring dengan neraca perdagangan yang mampu mempertahankan tren surplus hingga akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024 meskipun inflasi masih cukup tinggi jauh di atas nasional. Dari segi fiskal, kinerja APBN Regional Maluku Utara awal tahun 2024 terus tumbuh positif seiring dengan APBD Regional yang mengalami peningkatan kinerjanya. Oleh karena itu, pengembangan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan masih harus terus dilakukan, salah satunya melalui potensi investasi di regional di Maluku Utara seperti capilong atau nyamplung yang diiringi dengan kenaikan alokasi belanja infrastruktur konektivitas sebagai bentuk dukungan sarana dan prasarana bagi masyarakat Maluku Utara.
“APBN sebagai instrumen utama pemerintah mewujudkan cita-cita bangsa untuk membangun Indonesia maju dan sejahtera. Dengan memahami manfaat APBN, masyarakat
dapat ikut berperan dalam mengawal dan mengawasi pembangunan APBN agar digunakan secara efektif dan efisien,” jabar Tunas Agung.
“Tahun 2024 menjadi fase penting bagi pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut. Pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan yang solid dan terjaga menjadikan laju ekonomi domestik masih sangat resilien,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan