Per Januari 2024, TKD telah disalurkan sebesar 13,21% dari pagu. Akan tetapi, terdapat beberapa isu strategis yang muncul, mulai terkait dengan penyaluran dana desa, dimana dari 9 Pemda penerima dana desa di Provinsi Maluku Utara, baru satu Pemda yang sudah terdapat penyaluran dana desa Tahap I yaitu Kabupaten Pulau Morotai.

Hingga isu terkait belum ada penyaluran DAU Block Grant Bulan Februari pada beberapa pemda karena persyaratan penyaluran yang belum semuanya terpenuhi. Hal ini juga disebabkan karena kendala pada sistem SIPD yang digunakan Pemda.

“Berlanjut ke APBD, per akhir Januari 2024, pendapatan dan belanja daerah memulai awal tahun dengan kinerja yang cukup baik. Realisasi pendapatan daerah tercatat sebesar Rp1.294,69 Miliar atau sebesar 8,81% dari target, naik 18,43% (yoy). Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan transfer menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan daerah. Sama seperti pendapatan daerah, belanja daerah realisasinya mengalami peningkatan sebesar 41,35% (yoy) atau sebesar Rp262,61 Miliar (1,79% dari pagu),” tutur Tunas Agung.

Pada kesempatan tersebut, dalam rangka pengembangan ekonomi daerah, Tunas Agung turut menyampaikan terkait potensi pengembangan capilong atau nyamplung atau yang biasa dikenal dengan nama tamanu di Maluku Utara.

Tanaman yang bisa menjadi bahan baku skincare berupa tamanu oil ini, hampir tumbuh di setiap pesisir Maluku Utara. Selain sebagai bahan baku kosmetik, capilong juga dapat menjadi bahan baku energi alternatif biodiesel.

“Di Desa Panggungharjo, Bantul, capiong digunakan sebagai bahan baku produksi Tamanu Oil/Minyak Nyamplung yang digunakan sebagai bahan baku kosmetika dan bahan obat. Taman Oil menjadi komoditas unggulan di desa tersebut dan telah berhasil di ekspor (satu-satunya di Indonesia) walaupun bahan bakunya (capilong) impor dari daerah lain,” jelasnya.

Berpindah ke isu tematik, Kanwil DJPb Provinsi Maluku Utara mengangkat tema analisis perkembangan belanja program infrastruktur konektivitas. Pada tahun 2023, terjadi peningkatan alokasi pagu program infrastruktur konektivitas dibandingkan dengan 2021 dan 2022. Jika dilihat secara realisasinya, realisasi tahun 2023 mencapai 97,78% dari total pagu. Adapun realisasi pembangunan proyek strategis provinsi antara lain terwujud dalam pembangunan jalan Sopi-Wayabula, jalan Pulau Obi, dan jembatan akses simpul transportasi.

Tak hanya itu, terdapat realisasi proyek strategis Kab/Kota oleh Kementerian Perhubungan dalam bentuk pengembangan Bandara Kuabang Kao, Bandara Sultan Baabullah, Layanan Angkutan Laut dan Udara Perintis, hingga pengembangan operasional.