Selama ini, PMI Maluku Utara menggunakan alat rapid test (rapid diagnostic) untuk skrining (deteksi dini) IMLTD (Infeksi Menular lewat Transfusi Darah).

“Untuk meningkatkan mutu pelayanan maka saat ini kita menggunakan CLIA untuk melakukan skrining IMLTD meliputi empat jenis penyakit yaitu hepatitis B, hepatitis C, HIV dan Sifilis,” ungkap dr. Rosita.

Alat ini, sambungnya, memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang sangat tinggi, yakni di atas 99 persen. CLIA merupakan metode terbaru dan termutakhir dalam skrining IMLTD.

“Dan satu-satunya di Maluku Utara yang melakukan pemeriksaan skrining IMLTD dengan CLIA yaitu di Unit Donor Darah PMI,” tutur dr. Rosita.

Kelebihan CLIA adalah lebih sensitif, selektif, cepat dan waktu analisisnya cukup singkat, yakni hanya 17 menit. Dengan begitu, masyarakat yang membutuhkan darah tak perlu menunggu berjam-jam untuk mendapatkannya.

Seluruh petugas UDD PMI Malut yang berjumlah 11 orang telah mengikuti training dan mendapatkan sertifikat untuk pengoperasian alat CLIA.