“Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara menjadi yang tertinggi secara nasional, mencapai angka 25,13% (yoy) pada triwulan III tahun 2023, jauh di atas angka nasional yang hanya sebesar 4,94% (yoy). Pertumbuhan ekonomi ini diproyeksikan akan terus tumbuh tinggi pada tahun 2024,” jelasnya.

Sebagai salah satu pilar utama yang menentukan arah pembangunan di Maluku Utara, pertumbuhan ekonomi yang tinggi memerlukan pendampingan strategi pembangunan melalui penerapan kebijakan fiskal yang cerdas dan terarah.

”Kebijakan fiskal di daerah haruslah mendukung pelaksanaan program ekonomi yang memprioritaskan sektor-sektor yang memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan. Sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur menjadi pilar utama yang tidak hanya menyokong kesejahteraan masyarakat, tetapi juga membentuk pondasi kuat bagi masa depan Maluku Utara,” tutur Tunas Agung pada kegiatan yang dihadiri oleh para bupati/wali kota dan KPA lingkup Provinsi Maluku Utara itu.

Ia menyampaikan, alokasi anggaran di Maluku Utara pada tahun 2024 meningkat dibanding tahun sebelumnya.

“Provinsi Maluku Utara mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 17,86 triliun atau naik 5,87% dari alokasi anggaran tahun 2023. Jumlah tersebut terdiri dari alokasi untuk belanja Kementerian Negara/Lembaga (K/L) sebesar Rp 5,36 triliun yang tersebar pada 40 K/L dan Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp 12,50 triliun untuk 11 pemerintah provinsi/kabupaten/kota,” jabarnya.

Alokasi belanja K/L yang meningkat sebesar 6,76% (yoy) pada tahun 2024 diarahkan untuk perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), penuntasan infrastruktur prioritas, percepatan transformasi ekonomi hijau, reformasi birokrasi dan aparatur negara, serta pelaksanaan Pemilu dan dukungan untuk Pilkada.