Menurutnya, sudah banyak produk PT HLP yang digunakan perusahaan rekanannya untuk bahan pembangunan seperti perkerasan lapis pondasi hingga jalan beton, pembuatan batako, bahan-bahan material konstruksi dan bangunan termasuk kubus berongga.

“Oleh perusahaan rekanan kami, kubus berongga ini digunakan sebagai terumbu karang buatan guna memperkaya biodiversitas biota laut,” papar Aladin.

Melalui kerja sama dalam inovasi “Ustad Gani”, ke depannya produk-produk PT HLP dapat digunakan untuk mendukung program pemerintah daerah terkait peruntukan pembangunan di Provinsi Maluku Utara. Ini diharapkan akan membuka peluang baru pemanfaatannya selain yang sudah dilakukan selama ini.

Sekadar diketahui, PT HLP adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, limbah dan limbah B3 termasuk pemanfaatan SHP nikel, yang telah memiliki izin dari pemerintah untuk kegiatannya termasuk pemanfaatan slag nickel. PT HLP beroperasi di lokasi proyek milik Harita Nickel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Sementara itu, Rektor Universitas Khairun, Dr. M Ridha Ajam, M.Hum menyatakan, ini bentuk  kerja sama baik PT HLP dan pemerintah daerah.

“Kami punya tenaga ahli di bidang ini yang melakukan kajian, penelitian dan berdiskusi dengan PT Hijau Lestari Perkasa sebagai industri produksi ini. Di pemerintah kebetulan ada inovator yang melakukan kajian dan lahirnya inovasi yang menurut kami implementasi bermanfaat untuk masyarakat kita,” jelas Ridha.