“Kalau hanya cerita teori dan tidak ada praktiknya, biasanya kan susah. Nah praktik disertai dengan peralatan yang tadi digunakan untuk selanjutnya disebarluaskan lagi. Nanti di lapangan bersama dengan ibu-ibu yang lain. Itu saja alat-alat yang bisa saya serahkan,” ujarnya.
Rudi juga mengatakan, Kabupaten Pulau Taliabu saat ini masih masuk dalam kategori daerah tertinggal sehingga perlu adanya akselerasi/percepatan.
“Di Maluku Utara menurut pengamatan kami, Taliabu harus menjadi semacam afirmasi untuk tahun berikutnya supaya bisa tertuntaskan. Nah umumnya, isu terkait dengan daerah tertinggal itu isu energi dan pangan, makanya ini salah satu upaya kami untuk melakukan afirmasi. Kaitannya untuk penguatan ketahanan pangan. Dan ini tidak hanya kabupatennya tetapi juga di desa,” tuturnya.
“Dana Desa sudah dialokasikan 20 persen untuk program ketahanan pangan yang ada di desa. Ini adalah model yang bisa dikembangkan di lokasi desa sehingga Dana Desa bisa dioptimalkan dananya untuk penguatan program pangan,” tandasnya.
Pantauan media ini, produk turunan sagu yang dihasilkan dari peserta workshop adalah cookies sagu, mie kenyal spesial, dan mie sagu spesial.
Tinggalkan Balasan