“Kita selalu mengapresiasi model
pembelajaran seperti ini dan ini sudah diterapkan oleh SMP Nurul Hasan. Kita tentu mendambakan lahirnya generasi qurani yang bisa menghafal minimal 1 juz atau kalau bisa 30 juz,” ucap mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Ternate ini.
Jusuf bilang, bagi orang tua murid, termasuk dirinya, begitu menaruh harapan dan kepercayaan yang tinggi kepada yayasan pendidikan seperti Nurul Hasan ini.
“Dan penuh kesadaran dan kebanggan kita menitipkan dan menyekolahkan anak-anak di sekolah Nurul Hasan. Kita berharap output pendidikan Quran dan membentuk karakter anak,” ujar mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Ternate ini.
Belajar Alquran selain untuk menumbuhkan karakter anak seperti penguatan akhlak dan moral, sambungnya, juga diharapkan sebagai sarana meraih wasilah dalam menumbuhkan rasa cinta kepada Alquran dan untuk selanjutnya belajar mentadabburi seiring perkembangan usia dan pendidikan anak didik.
“Alquran menjadi perisai dan pelindung diri dan dampak negatif. Karena itu di tengah kompleksitas teknologi sekarang ini, banyak dampak teknologi informasi dan banyak aplikasi virtual bila tidak disortir secara bijak akan memberikan dampak negati dan berpengaruh buruk jika kita tidak hati-hati dalam menggunakan teknologi ini,” tukasnya.
“Karena itu kita mengharapkan lahirnya generasi qurani yang tidak saja menguasai ilmu dan teknologi juga menguasai dan mengamalkan Alquran sebagai landasan penguatan karakter anak didik kita,” papar Jusuf.
Tinggalkan Balasan