Oleh: Alva Martoms Rorano
Mantan Ketua Aliansi Sarjana Mahasiswa Pelajar Fagalgali Buli Asal-Wayafli Kecamatan Maba Kabupaten Halmahera Timur
________
BULAN Desember.
Apa yang terpikirkan di benak kita tentang bulan Desember? Tentunya orang-orang akan merasakan semacam euforia tersendiri, sebab 365 hari yang dipenuhi dengan aktivitas kerja dan di penghujung waktu adalah puncaknya untuk menemukan ruang mengekspresikan diri dari kepenatan dan kelelahan.
Tidak hanya tentang hari Natal yang datang, namun liburan sekolah, aktivitas kantor yang sementara ditutup, sesuatu yang spektakuler ditandai dengan beragam acara atau semacam pesta perayaan penghujung tahun yang ingin dilakukan. Seakan seluruh hasrat ingin dicurahkan. Sungguh suasana di bulan Desember berkonotasi dengan penuh romantisme.
Dalam suasana romantisme Desember, Natal menjadi sesuatu yang sangat dinantikan bagi umat Kristiani. Setiap tanggal 25 Desember umat Kristiani merayakan Hari Kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat dunia. Kita akan mengenang kembali peristiwa kabar baik ini yang dibawa oleh malaikat Tuhan, sebagaimana yang tercatat dalam Alkitab (Injil Lukas 2:10) “Lalu kata malaikat itu kepada mereka: ”Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa”. Pesan luar biasa yang menyiratkan kasih Allah, kedamaian, dan harapan bagi manusia di dunia melalui pemberitaan kepada para gembala.
Tak hanya itu, kita akan menemukan gedung gereja yang dihias, kemerlipnya lampu natal di berbagai tempat di jalanan, rumah yang dicat warna-warni, tukaran kado, hidangan makanan yang lezat, berkumpulnya keluarga dekat, mengenakan baju baru, kebaktian, dan ucapan selamat Natal menggema di telepon. Perayaan Natal setiap tahun semacam ini sudah menjadi sebuah kebiasaan, dan dambaan.
Dalam perayaan Natal Kristus yang sukacita, kehidupan sekitar kita masih diwarnai dengan sejumlah realitas dalam jemaat secara khusus dan masyarakat secara umum, yang penting untuk kita renungi dan mengambil peran secara bersama.
Tinggalkan Balasan