“Kemudian saya pesan buat saya pakai. Tapi katanya sudah habis,” ujarnya.

Hanya saja, Irsa bilang, anak pemilik BBM itu mengatakan stok BBM masih tersedia di gudang penampungan.

“Terus saya pesan 1 galon. Ternyata si anak itu balik ke gudang penampung BBM itu, saya ikuti satu orang tua yang dia juga beli satu galon,” tuturnya.

Sesampainya di gudang penampungan, ia bersama pemilik gudang memastikan isi BBM yang tersedia.

“Ternyata dia tumpah di penutup jerigen itu 25 liter. Saat itu saya lihat warna BBM-nya ternyata warna hijau, saya pastikan itu benar jenis Pertalite,” imbuh Irsa.