Sekilas Info

Peran Civitas Akademika Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate di Era Teknologi Digital

Arsad Suni. (Istimewa)

Oleh: Arsad Suni

Wakil Direktur 1 Poltekkes Ternate

_______

PENDAHULUAN

Dunia pendidikan selalu mengalami kemajuan dan perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Saat ini kita berada di era yang dikenal dengan sebutan Era Revolusi Industri 4.0 bahkan 5.0 atau juga disebut Era Digitalisasi.

Tentunya Poltekkes Kemenkes Ternate dengan sebutan POLKESTER sebagai satu-satunya institusi pendidikan tinggi kesehatan negeri di wilayah Provinsi Maluku Utara yang juga dikenal sebagai wilayah kekuasaan raja-raja Moloku Kie Raha, perlu adanya perubahan peran Civitas Akademika yang adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih melalui upaya berkolaborasi dan berinovasi. Hal ini senada dengan Mas Menteri Nadiem Makarim (begitu sapaan bapak Mendikbud Ristekdikti) dalam setiap kesempatan, bahwa di era revolusi industri 4.0, informasi bagaikan mata uang baru, sehingga institusi pendidikan sebagai ladang tempat generasi bangsa menimba ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, maka civitas akademika sangat berperan menjadi navigasi dalam lautan informasi menjadi sangat penting.

Walaupun di era digitalisasi membawa banyak perubahan dan perkembangan positif seperti mudahnya mengakses dan mendapatkan informasi dari berbagai sumber dengan cepat, memberi kemudahan belajar dari berbagai tempat, menjawab permasalahan yang dialami dalam berbagai kehidupan masyarakat, namun dalam era digitalisasi ini tidak tereliminasir seoptimal mungkin semua dampak negatif. Penyebabnya adalah kehadiran era digital umumnya bersamaan dengan perkembangan zaman yang melibatkan berbagai aspek kehidupan, baik aspek sosial, politik, ekonomi, maupun aspek nilai dan budaya.

Perkembangan dan kemajuan teknologi yang canggih masa depan sangat mempengaruhi peradaban dan kehidupan sosial masyarakat. Dalam sebuah konferensi Zuckerberg sebagai CEO dari perusahan digital terbesar di dunia menuturkan pandangannya mengenai banyak hal, salah satu yang mendapat sorotan adalah perkembangan teknologi virtual reality (VR) yang akan menjadi trend internet pada masa depan.

Selanjutnya James Canton, seorang entrepreneur, sekaligus CEO dan Chairman Institute for Global Future, menggambarkan peran penting ilmu pengetahuan dan teknologi dalam merevolusi dunia, dengan istilah “innovation economy” (ekonomi yang berbasis inovasi), yakni berbicara tentang bagaimana manusia harus mampu berpikir ke depan, menciptakan ide-ide baru, lalu memanfaatkan teknologi untuk mewujudkan ide tersebut menjadi inovasi yang bisa dikembangkan secara ekonomi global.

Mungkinkah konsep ini yang diadopsi oleh Mas Menteri Nadiem Makarim? Yang jelas kini dunia pendidikan mulai sangat terasa dengan perubahan dan perkembangan revolusi industri yang begitu cepat, dan beberapa tahun ke depan secara global dan khususnya di negara-negara Asia akan memimpin beragam perubahan. Hal ini membutuhkan peran institusi pendidikan yakni civitas akademika sebagai wadah sumber informasi ilmu pengetahuan, sangat dibutuhkan kemampuan melakukan kolaborasi antarinstitusi pendidikan kesehatan dari setiap program studi.

Tak terasa sudah tiga tahun kita bergelimang dalam pandemi Covid-19, di mana upaya pencegahan dan penanggulangan pandemi ini, ternyata kolaborasi menjadi lebih kuat. Beragam inovasi serta penelitian terapan lahir dari kampus, sehingga perguruan tinggi menjadi lebih produktif, kreatif, inovatif, serta terakselerasinya transformasi teknologi dengan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA), seperti penggunaan teknologi digital dalam proses pembelajaran, yang menunjukkan berbagai kegiatan akademik lintas perguruan tinggi lebih efektif, efisien dengan pemanfaatan teknologi, dan terciptanya kemapuan dosen dan mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat serta sumber daya alam melalui kegiatan praktikum atau magang. Harapan ini dikemas dalam program “Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Mas Menteri Nadiem Makarim.

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6