“Sebenarnya sistem ini tidak jadi problem. Misalnya sudah bangun sekolah menggunakan biaya negara besar lalu dibiarkan kosong. Tetapi harus ditata sehingga paling tidak sekolah itu selevel 11 dan 12. Level yang saya maksud adalah fasilitas sekolah, sumber daya manusia, sumber daya pimpinan. Jadi manajemen secara keseluruhan harus diperbaiki,” terangnya.
“Karena siswa tertarik karena manajemen bagus, dia tertarik karena kepala sekolah bekerja sama dengan guru bagus, tertarik karena tenaga kependidikan bekerja dengan bagus,” imbuhnya.
Ia bilang, sekarang sistem IT sudah menjadi kebutuhan. Sehingga jika fenomena ini terjadi dan publik menilai banyak masalah, segera mungkin evaluasi pengelolaan satuan pendidikan.
“Saya kira sistem ini tidak memihak ke sekolah, tidak memihak ke siswa, tidak ke orang tua. Tetapi ini strategi pemerataan dan memang baik. Cuma ini diterapkan harus dievaluasi benar secara utuh ke sekolah apakah sarana prasarana, kepala sekolah, guru-guru dan lainya mendukung,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan