Tandaseru — Potensi komoditas kopi Maluku Utara tak kalah saing dengan daerah lain. Sayangnya, Pemerintah Provinsi Maluku Utara belum fokus mengembangkan komoditas ini.

Peneliti kopi dari Universitas Khairun, Dr. M. Natsir Tamalene, mengungkapkan kopi bisa tumbuh di mana saja. Terlebih lagi di Maluku Utara memiliki lahan pertanian yang luas.

“Masalahnya adalah sistem perencanaan pemerintah ketika membuat visi agrobisnis tidak disesuaikan dengan ruang pertanamannya. Padahal, Maluku Utara memiliki visi ekonomi berbasis Sumber Daya Alam (SDA), salah satunya pertanian ini,” ungkapnya kepada Tandaseru.com, Sabtu (2/7).

Peneliti kopi Dr. M. Natsir Tamalene. (Istimewa)

“Kopi saat ini memang belum termasuk sektor unggulan di Maluku Utara. Padahal, tren kopi yang kini mendunia itu memiliki potensi pasar yang berkelanjutan sehingga mampu memperkuat ekonomi regional dan kerakyatan,” imbuhnya.

Natsir bilang, peluang bagi usaha-usaha kecil akan tumbuh jika bahan dasar kopi tersedia di masyarakat. Pertumbuhan usaha rumahan akan mempengaruhi daya beli dan secara otomatis meningkatkan ekonomi masyarakat di tingkat desa.