Sekilas Info

Catatan Marasante dan Ruang Kolaborasi FMTI

Teguh Tidore. (Istimewa)

Kekuatan nama marasante memang tidak terlepas dari kepercayaan orang Tidore, terutama kampung Afa-afa. Baru-baru ini Tidore mendapatkan kesempatan melakukan hajat besar oleh Kemendikbud Ristek terkait dengan Festival Musik Tradisi Indonesia ( FMTI ) yang kemudian memakai nama Marasante sebagai tema besar dalam event tersebut.

Event FMTI yang bergengsi tersebut digelar Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Perfilman dan Media Baru di bawah kontrol Ahmad Mahendra. Tidore merebut kesempatan itu yang kemudian mendapatkan kepercayaan penuh untuk melaksanakan event yang dilaksanakan tahun 2022 di dua tempat yaitu Danau Toba dan Kota Tidore Kepulauan.

Kegiatan yang dihelat pada tanggl 14-15 Juni itu tidak hadir begitu saja. Ada ribuan kata, komentar bahkan asumsi masyarakat yang berdatangan.

FMTI memberikan satu wajah baru untuk membuktikan bahwa kesenian atau identitas lokalitas perlu untuk dibicarakan kembali, melalui musik tradisi nyayian, nada, atau instrumental yang kaya di tanah Tidore yang perlu kita bangkitkan Kembali.

Alat musik tradisi seperti rababu memiliki filosofi yang tajam, sejenis alat musik yang bukan sekadar nada namun bentuk, irama, bahkan alunannya mengandung penjiwaan yang dalam. Hal tersebut bukan sekadar opini melainkan benar-benar didalami oleh pemain rababu.

Ai Rasta, pemain rababu yang sudah 2 dekade berkiprah, bercerita banyak soal pengalamannya dengan rababu.

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6