Syarif mengatakan untuk mendukung program “Mama Mengangguk” maka DLH Kota Ternate menerapkan inovasi porous landfill, di mana sampah organik yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga seperti sisa makanan, sayuran, dan sampah organik lainnya akan ditanam di pekarangan rumah.
“Sampah jenis ini selanjutnya dibuat pupuk kompos dengan menggunakan metode porous landfill,” terangnya.
Menurut Syarif, pengolahan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk kompos melalui metode ini adalah cara sederhana meminimalisir produksi sampah rumah tangga yang dibuang ke TPA Takome.
“Proses porous landfill cukup mudah diterapkan di dalam pekarangan rumah, karena membutuhkan lahan yang tidak terlalu besar,” ujarnya.
Pengolahan sampah dengan metode ini caranya adalah menggali lubang pekarangan rumah dengan diameter 25 cm dan kedalaman 1 meter.
Tinggalkan Balasan