Sekilas Info

BEM Unibrah Desak Pemerintah Stabilkan Harga Ikan di Pasar Sofifi

Gufran Muhlis. (Istimewa)

Tandaseru -- Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Bumi Hijrah (Unibrah), Gufran Muhlis, meminta agar adanya campur tangan pemerintah untuk menstabilkan harga eceran ikan di Pasar Ikan Galala, Sofifi, Tidore Kepulauan, Maluku Utara.

Gufran bilang, dia mendapatkan keluhan dari warga sekitar Sofifi, bahwa terdapat tiga varian ikan yang patokan harga eceran dianggap tidak normal bila dibandingkan harga jual sebelum pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran (STQ).

"Keluhan warga ke kami ikan mahal. Mereka bilang harga ikan ini tidak mau turun di pasar, naiknya itu saat menjelang STQ sampai sekarang ini," ujarnya, Rabu (24/11).

Padahal, biasanya untuk makan, warga hanya akan membeli sekali dan itu bisa dikonsumsi sampai dua hari. Namun sekarang tidak lagi, karena harga ikan kata warga sudah tergolong cukup mahal.

Saat ini, kata dia, setelah mereka melakukan cek lapangan, ditemukan harga eceran ikan untuk jenis cakalang biasanya dijual Rp 20.000 per ekor sekarang menjadi Rp 30.000 sampai Rp 40.000 per ekor.

Begitu juga dengan ikan jenis tongkol atau komo dan ikan layang atau sorihi, yang diecerkan 4 ekor (ukuran kecil) dibandrol dengan harga Rp 50.000, sebelum itu bisa didapatkan dengan harga Rp 20.000 - Rp 25.000.

Gufran pun meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi serta Pemerintah Kota Tidore Kepulauan termasuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk melakukan kontrol harga.

"Masyakarat resah karena dampak pandemi masih dirasakan, kita tahu bersama soal pendapatan warga yang masih cenderung belum pulih. Makanya operasi pasar harus dilaksanakan untuk mengendalikan harga ikan ini," pintanya.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Tim
Editor: Ika Fuji Rahayu