Tandaseru — Peneliti Socio-Ecological Research Institute (SERI), Dr. Saiful Totona, mengutuk keras kebijakan Bupati Pulau Morotai, Maluku Utara, Benny Laos. Kebijakan tersebut terkait pemutusan aliran listrik bagi warga di Kecamatan Pulau Rao yang belum divaksin Covid-19.

Selain listrik, Bupati juga disebut menginstruksikan penghentian distribusi air bersih dan pembayaran iuran BPJS Kesehatan. Semua fasilitas tersebut sebelumnya disediakan pemerintah daerah bagi warga tertentu.

Kepada awak media, Saiful mengaku menyesalkan kebijakan Bupati tersebut.

“Tindakan ini menunjukkan BL menzalimi rakyat. BL bertindak semena-mena atas rakyat,” tegasnya, Selasa (16/11).

“Terkait pemutusan listrik, BPJS dan air bersih itu menunjukkan Bupati Benny Laos tidak paham tugas kepemimpinannya,” sambung Saiful.

Menurutnya, pemutusan aliran listrik atas perintah Benny adalah sikap ketidakmampuan dalam mengelola tanggung jawabnya sebagai pemimpin. Pada gilirannya kebijakan itu telah meresahkan warga Maluku Utara, khususnya warga Morotai.

“Soal pemutusan lampu dan listrik air milik masyarakat di Kecamatan Pulau Rao itu saya mengutuk keras sikap Benny Laos. Itu sikap yang sangat buruk,” cetusnya.

Ia menegaskan, pemutusan itu bukan solusi untuk mengajak warga mengikuti vaksinasi.

“Soal pemutusan lampu masyarakat karena tidak mau divaksin, ini pertanda BL tidak kreatif dalam mengelola kepemimpinanya atas rakyat. BL miskin ide-ide kreatif dalam memuluskan vaksinasi di Pulau Morotai,” pungkasnya.