Terlepas dari keuntungan yang diperoleh lewat usahanya itu, Faujia sangat bersyukur karena masih ada masyarakat di desa yang bisa menjaga dan merawat tanaman kopi mereka.

“Saya sering beli kopi dari masyarakat. Saya harap mereka (petani kopi, red) juga bisa mendapat keuntungan, karena usaha warung kopi di Sula sudah cukup banyak. Petani kopi juga penting untuk mendapat perhatian, itu mimpi saya,” tutur Faujia.

Nama Fina Gauu

Awal berdirinya warkop, nama Fina Gauu belum terpikirka.

“Nama Fina Gauu itu ide abang saya, Abang Haji Bu,” tutur Faujia.

Siapa Abang Haji Bu? Ya! Seseorang yang dituakan Faujia dan Ilham. Abang Haji Bu adalah sapaan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Kepulauan Sula, Buhari Buamona.

“Iya, nama Fina Gauu itu ide saya,” cetus Buhari kepada tandaseru.com saat diwawancarai terpisah.

Dalam bahasa Sula, fina artinya perempuan, sedangkan gauu artinya dua.

Kata Buhari, nama Fina Gauu bersumber dari dua anak perempuan buah hati Faujia dan Ilham.

Dari dua orang buah hati itu, menurut Buhari, terdapat makna rezeki yang baik menurut keyakinan para tetua di Sula.

“Dalam sebuah rumah tangga, istri itu kalau dia hamil pertama terus anaknya perempuan, itu membawa rezeki, begitu. Jadi bagusnya warung kopi itu diberi nama Fina Gauu, kebetulan karena mereka (Fau dan Ilham) juga punya dua anak perempuan,” terangnya.