Tandaseru — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku Utara menggelar pelatihan tenaga ahli konstruksi tahun 2021.

Pelatihan yang digelar sejak 26 Agustus 2021 sampai 29 Agustus 2021 tersebut bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Khairun (Unkhair) Ternate.

Manfaat nyata yang dapat dipetik dari Kegiatan Penyelenggaraan Pelatihan Tenaga Ahli Konstruksi Tahun 2021 ini antara lain meningkatnya jumlah ketersediaan tenaga kerja konstruksi yang telah memiliki sertifikat kompetensi di wilayah Provinsi Maluku Utara.

Hal ini dikatakan Sekretaris Dinas PUPR Provinsi Maluku Utara, Iswan Idrus saat membuka kegiatan pelatihan Tenaga Ahli Konstruksi yang dilaksanakan di Aula Faultas Teknik Unkhair Ternate, Kamis (26/8).

Iswan mengatakan, di dunia tanpa batas (era globalisasi) saat ini banyak tenaga kerja atau ahli berdatangan ke Indonesia, tak terkecuali Maluku Utara. Belum juga tenaga ahli dari daerah lain di Indonesia.

“Yang mampu menjawab itu semua kita harus mempunyai SDM di bidang itu, salah satunya dilahirkan lewat kegiatan pelatihan tenaga ahli jasa konstruksi,” kata Iswan.

Pelatihan tenaga ahli konstruksi tahun 2021 oleh Dinas PUPR Maluku Utara. (Istimewa)

Dengan pelatihan ini, lanjut Iswan, peserta dapat meningkatkan kapasitas dan keterampilan, skill dan kompetensinya, sehingga pembangunan di Maluku Utara melahirkan output yang positif.

Sementara itu Pembantu Dekan III Fakultas Teknik, Ir. Nani Nagu, ST., MT menyambut baik pelatihan tenaga ahli, apalagi peserta juga dari kalangan mahasiswa.

Pelatihan semacam ini sama halnya me-review kembali ingatan peserta, terutama mahasiswa, saat menimba ilmu di kampus atau mendapat ilmu tambahan.

Ia bilang, Fakultas Teknik selalu membuka ruang agar mahasiswa didorong tak hanya menimba ilmu di kampus, akan tetapi juga di luar kampus.

“Konsekuensinya mahasiswa terus didorong mau berusaha terus untuk mendapatkan ilmu di luar kampus. Jadi kita tekankan kualitasnya yang memang masih kurang di Maluku Utara. Yang terpenting mahasiswa mau terus belajar meningkatkan kualitas keahlian termasuk didapatkan pada pelatihan tenaga ahli,” katanya.

Oleh karena itu, progam begini sangat bermanfaat sekali ketika selesai kuliah, karena diakui di kampus masih banyak kekurangan.

“Tidak semua mereka kuasai ilmu sipil, misalnya di kampus. Kolaborasi kampus dan pemerintah, kampus memberikan ilmu tetapi dan pemerintah yang memberikan pekerjaan,” ujarnya.

Sebelumnya Ketua Panitia Pelatihan Tenaga Ahli Konstruksi, Djafar Muslim melaporkan, penyelenggaraan Pelatihan Tenaga Ahli Konstruksi terdiri dari pelatihan dan uji sertifikasi tenaga Ahli Muda Bangunan Gedung dan Ahli Muda Sumber Daya Air.

Peserta yang mengikuti, kata Djafar, ASN di jajaran PUPR, Balai Kementerian PU dan Mahasiswa Teknik serta masyarakat yang memiliki bidang tugas di jasa kontruksi.

“Pelatihan berlangsung selama 4 hari, dengan pemateri Dinas PUPR serta sejumlah dosen Teknik,” tandasnya.