Tandaseru — Fasilitas pembuangan limbah ikan di Pasar Rakyat Gotalamo ll, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, di keluhkan warga dan penjual ikan.
Pasalnya, pembuangan limbah ikan tersebut mengeluarkan bau yang sangat menyengat. Fasilitas itu sendiri belum tuntas pengerjaannya 100 persen namun sudah digunakan.
“Penjual ikan dan pembeli ikan semua mengeluh karena bau menyengat di mana-mana,” ungkap Anto, salah satu penjual ikan, Minggu (30/5).
Anto bilang, limbah ikan ini juga menyebar kemana-mana.
“Masyarakat juga sering mengeluh saat mereka ke pasar beli ikan. Bangunan saja tara efektif sehingga anyir ikan dia keluar di jalan aspal,” paparnya.
Anto mengaku, saluran pembuangan limbah sejauh ini terlihat tidak efektif. Sebab konstruksi bangunannya terlihat abal-abal dan tidak selesai.
“Kemudian penampung limbah ikan belum jadi. Kalau analisis saya bangunan ini belum selesai 50 persen, pekerjaan ini dorang so tara kase lanjut kurang lebih so 5 bulan,” akunya.
Ia berharap, pemerintah segera menyelesaikan konstruksi bangunan sehingga berfungsi dengan baik.
“Pemerintah harus membuat dan atau menyelesaikan kembali tempat pembuangan limbah ikan ini dengan efektif, sehingga tidak terbengkalai,” tandas Anto.

Pantauan tandaseru.com, di sejumlah rumah warga yang berdekatan dengan lokasI CBD Pasar Rakyat Gotalamo ll bau anyir juga tercium. Jaraknya sekitar 50-100 meter.
“Sangat mengganggu karena sangat bau,” kata salah satu warga.
“Lama-lama torang bisa penyakit deng ciom bau busuk limbah ikan ini, apalagi rumah di sini sudah mulai banyak,” sambungnya.
Kepala CBD Pasar Rakyat Gotalamo ll, Sakir Sandri, yang dikonfirmasi belum merespon hingga berita ditayangkan.
Sementara Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Pulau Morotai Siti Samiun Maruapey yang dikonfirmasi terpisah soal IPAL di Pasar Rakyat mengaku akan mengeceknya dulu.
“Sebentar saya cek ya. Makasih infonya,” singkatnya.
Tinggalkan Balasan