Tandaseru — Bidan desa yang malas bertugas di pondok persalinan desa (polindes) wilayah Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, bakal dievaluasi.

Hal itu ditegaskan Wakil Bupati Halbar, Djufri Muhammad ketika diwawancarai di Kantor Bupati, Selasa (16/3).

“Kalau semisalnya bidan mereka malas, akan dievaluasi. Kalau penyebabnya disengaja, maka akan di-rolling dari pustu A ke pustu B,” tegasnya.

Pemda, kata Djufri, akan melakukan kroscek tingkat kehadiran dan keaktifan para bidan desa. Dengan begitu dapat pula diketahui penyebab ketidakbetahan mereka di polindes.

Djufri juga menambahakan, bakal melakukan kroscek pada tenaga medis yang bertugas didesa-desa untuk mengetahui penyebabnya apa sehingga tidak nyaman di polindes.

“Kita juga akan melakukan kroscek, apa yang menyebabkan mereka tidak nyaman di polindes. Apakah soal fasilitas pendukung atau keamanan,” tuturnya.

Dalam waktu dekat, kata Djufri, ia akan memanggil Kepala Dinas Kesehatan dan seluruh Kepala Puskesmas untuk melakukan pertemuan guna menanyakan penyebab bidan desa malas menempati polindes.

“Untuk me-monitoring itu, kami akan intens melakukan rapat dengan Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas,” pungkasnya.

Pantauan tandaseru.com, di Kecamatan Jailolo Selatan dan Jailolo terdapat beberapa polindes yang tidak ditempati bidan desa. Alhasil tidak ada pelayanan untuk masyarakat.

Padahal salah satu program prioritas Bupati James Uang dan Wakil Bupati Djufri Muhammad adalah mengoptimalkan layanan kesehatan secara prima kepada masyarakat dari tingkat polindes, puskesmas dan RSUD.