Tandaseru — Pagama, pulau mungil yang terletak dekat Desa Waisum dan Waisakai, Kecamatan Mangoli Utara Timur, Kepulauan Sula, Maluku Utara, terancam tenggelam. Warga sekitar mengungkapkan, ukuran pulau berpasir putih itu kian hari kian mengecil.
Terancamnya keberadaan Pulau Pagama ini ramai disuarakan di grup Facebook dan WhatsApp. Pengguna Facebook bahkan ramai-ramai mengunggah gambar Pulau Pagama dan menuliskan “selamatkan Pulau Pagama”.
Ancaman yang dihadapi Pulau Pagama juga mendapat perhatian Anggota DPRD Provinsi Malut, Abdul Malik Sillia. Politikus asal Sula ini melalui dinding Facebook-nya, Senin (22/2) menuliskan “jika ada pulau di Malut yang sampai hilang, maka kita adalah sekumpulan orang-orang ‘brengsek’”.
Malik yang juga Sekretaris DPW Partai Kebangkitan Bangsa ini berpesan kepada Ketua dan Sekretaris PKB Kepulauan Sula serta anggota DPRD Kepulauan Sula dari PKB agar melakukan upaya terbaik menyelamatkan Pulau Pagama.
Ketua DPC PKB Kepulauan Sula, Burhanudin Buamona saat dijumpai sejumlah awak media menyampaikan keseriusan PKB Sula dalam mengawal upaya menyelamatkan Pulau Pagama.

Menurutnya, DPC telah mendapat perintah dari pengurus DPW PKB Maluku Utara untuk mempersiapkan agenda musyawarah cabang (Muscab) PKB di Kepulauan Sula. Salah satu agenda pra-muscab adalah melakukan kajian lingkungan, termasuk membahas nasib Pulau Pagama.
“Itu atas perintah Ketua Wilayah dan Sekretaris Wilayah PKB Provinsi,” katanya.
Ia memaparkan, semasa kepemimpinan Bupati Hendrata Thes 2015 silam, Pulau Pagama masuk sebagai salah satu prioritas grand design dan rencananya akan dibangunkan talud keliling pulau. Sayangnya, talud tersebut tak pernah direalisasikan pemerintah daerah.
Tinggalkan Balasan