Tandaseru — Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara mendapat bantuan mesin Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dari PT Nusa Halmahera Minerals (NHM). Alat ini digunakan untuk mempercepat diagnosis penyakit Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Pjs Sekda Halut Yudihart Noya mengatakan, mesin RT-PCR tersebut merupakan pemberian dari Presiden Direktur PT NHM Robert Nitiyudo Cahjo ke RSUD Tobelo. Hal ini bertujuan membantu serta mendeteksi secara cepat penyebaran Covid-19.

“Mesin RT-PCR akan ditempatkan di RSUD Tobelo. Selain itu, tenaga yang nantinya menangani mesin tersebut juga telah dipersiapkan. Mulai besok, teknisi mulai melakukan penyetelan alat. Setelah itu kami bersama manajemen PT NHM meresmikan operasionalnya di RSUD Tobelo. Mewakili masyarakat Halut kami menyampaikan terima kasih kepada Presdir PT NHM Haji Robert Nitiyudo Cahjo,” ungkap Yudihart, Rabu (21/10).

Penyerahan mesin RT-PCR dari PT NHM untuk RSUD Tobelo. (Istimewa)

Sementara itu, Perwakilan PT Indotan Halmahera Bangkit, investor baru PT NHM, Amin Anwar mengatakan, mesin RT-PCR sebelumnya sudah dikirim dari Jakarta dan baru tiba di RSUD Tobelo. Alat yang didatangkan tersebut, berjenis PCR EABBOTT 2009 dan merupakan alat VSR terbaik buatan Amerika dan alat VSR tersebut jauh lebih canggih dibanding alat PCR yang dimilki PT NHM.

“PT NHM juga akan membiayai operasional alat tersebut dari mulai tenaga laboratorium sampai reagen dan ada juga mesin VTM (Viral Transport Media). Kemudian Covid-19 merupakan masalah besar sehingga diperlukan pengantisipasian terutama dalam percepatan penanganan terhadap pasien. Mesin RT-PCR merupakan bentuk perhatian Presdir PT NHM Haji Robert Nitiyudo Cahjo,” jelasnya.

Terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Halut Deky Tawaris mengatakan, jika mesin PCR sudah dioperasikan maka akan melayani sampel tes swab dari daerah tetangga.

“Kabupaten terdekat bisa juga mengirim sampel tes swab di laboratorium RSUD Tobelo. Jika ada warga yang terpapar Covid, penanganannya di Klinik Hohidiai dan RSUD, tapi hanya orang tanpa gejala di rumah singgah Covid-19,” tandasnya.