Tandaseru — Bantuan speedboat Ngaramabeno dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk warga Kecamatan Loloda Kepulauan, Halmahera Utara, Maluku Utara berbuntut panjang.

Pasalnya, Polres Halut kini mulai melakukan pengumpulan bahan keterangan lantaran bantuan tersebut tak kunjung diserahkan Pemerintah Kabupaten Halut ke warga Lokep dan menyebabkan speedboat terbengkalai rusak.

Kasat Reskrim Polres Halut, AKP Rusli Mangoda menyebutkan, informasi terkait speedboat tersebut baru diterima pihaknya. Dia bilang, kasus tersebut bakal langsung dilakukan pulbaket sebagai langkah awal penyelidikan.

“Kasus speedboat bantuan untuk masyarakat Lokep itu segera dilakukan pulbaket secara maraton,” kata Rusli di ruang kerjanya, Selasa (2/6).

#DataTerbaruKasusCorona Maluku Utara Per Selasa (2/6) ini. (Tandaseru/Hariyanto Teng)

Ia menambahkan, instansi terkait seperti Inspektorat, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, serta Bappeda bakal disasar sebagai tempat berkas yang akan diselidiki.

“Kami akan mendatangi instansi terkait. Untuk penyelidikan ini dilakukan secara bertahap. Motif dari penahanan speedboat yang berujung tidak ada penyerahan ke masyarakat hingga mangkrak di bibir pantai akan kami lihat juga,” beber Rusli.

Dilihat dari fisik speedboat, sambungnya, anggaran pengadaannya diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Karena itu kasus ini harus dilidik agar naik ke permukaan.

“Kemudian baru dilihat apakah ada unsur lain yang melibatkan oknum tertentu,” pungkasnya.