Tandaseru — Harga komoditas kopra di Kabupaten Kepulauan Sula masih terbilang rendah dibandingkan harga kopra di kabupaten/kota lain di Maluku Utara.
Ketika harga kopra di daerah lain mencapai Rp 10.200 per kilogram, daya beli kopra di Sula oleh sejumlah Usaha Dagang (UD) masih dihargai dengan nilai Rp 7.250 hingga Rp 7.500 per kg.
Misalnya, nilai beli kopra yang ditawarkan UD Berkat milik Cik Mia di Kepsul dihargai dengan Rp 7.500 per kilogram. Sementara nilai beli yang ditawarkan UD Al’Sumber masih dihargai Rp 7.250 per kilogram.
Meski nilai beli kopra di daerah lain cukup tinggi, ada sejumlah pertimbangan yang membuat petani kopra di Kepulauan Sula terpaksa menjual hasilnya ke sejumlah pemilik UD di Kepsul. Salah satu alasannya adalah untuk mengurangi biaya transportasi. Selain itu, jarak yang cukup dekat memudahkan masyarakat bisa lebih cepat menjual hasilnya dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Tak hanya UD yang membeli kopra di Kepulauan Sula, ada juga Toko Nita dan Gudang YS yang membeli kopra dengan nilai tawar cukup bervariasi. Nilai tawar yang dihargai Toko Nita yang beralamat di Desa Fogi berada di kisaran Rp 7.300. Sementara Gudang YS di Desa Fatce, Kecamatan Sanana berani membeli dengan harga Rp 7.500 per kilogram.
Pemilik Toko Nita, Hj. Bungasa saat ditemui tandaseru.com, Kamis (26/11) menyampaikan, sebagian besar petani kopra dari Desa Kabau dan Wai Ina, Kecamatan Sulabesi Barat saat ini masih menjual hasil ke tokonya.
“Memang sebagian besar petani kopra sering menjual hasil di Toko kami, tapi Desa Kabau dan Wai Ina hampir tiap hari jual ke sini,” kata Bungasa.
Selain membeli kopra, lanjut Bungasa, Toko Nita juga membeli komoditas cengkeh dengan harga Rp 55 ribu. Harga ini sama dengan UD Berkat.
“Kalau kualitasnya bagus kita ambil dengan harga Rp 55 ribu. Tapi, kalau bunga cengkehnya sudah jatuh maka harganya bisa Rp 5,3 ribu per kilogram,” ujarnya.
Lain lagi dengan UD Al’Sumber di Desa Fagudu, Kecamatan Sanana. Harga komoditas cengkeh yang ditawarkan UD Al’Sumber milik Ko Tiong ini cukup menggiurkan, yakni Rp 56 ribu hingga Rp 57 ribu per kilogram.
“Kalau cengkeh itu kita biasa ambil dengan harga Rp 56 ribu per kilogram. Kalau kualitasnya bagus, kita bisa hargai dengan Rp 57 ribu per kilogram,” terang Ko Tiong.
Tinggalkan Balasan