Tandaseru — Praktik prostitusi online tengah marak di kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Mirisnya, prostitusi online ini bahkan melibatkan anak di bawah umur.
E (17 tahun), salah satu penyedia jasa prostitusi, saat diwawancarai mengaku terpaksa terjun ke dunia tersebut lantaran faktor gengsi dan ingin mengubah gaya hidup. Tarif yang ia patok bahkan mencapai Rp 1,8 juta.
“Kalau Rp 1,8 juta, DP Rp 900 ribu. Full service satu malam. Paling murah Rp 600 ribu, DP Rp 300 ribu, main full service 3 jam,” ungkapnya, Rabu (28/5/2025).
“Main aman rasa pacar. Amanah, kalau tidak mau, tinggal skip, jangan bicara. Harga itu termasuk biaya kamar hotel,” sambung E.
Kepala Satpol PP Morotai Anwar Sabadar yang dikonfirmasi terpisah soal maraknya praktik ini menyatakan bakal menindak hotel ataupun penginapan yang digunakan untuk prostitusi online.
“Kemarin itu dari Satsabhara sudah sampaikan ke kami, supaya kita turun sama-sama untuk sidak penginapan-penginapan yang dipakai,” kata Anwar.
Menurutnya, persoalan ini harus secepatnya ditertibkan.
“Tapi kami berkoordinasi dulu dengan Sabhara supaya kita turun. Saya juga sudah infokan dengan intel-intel saya untuk pantau di hotel-hotel dan penginapan-penginapan supaya bisa ditertibkan,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan