Tandaseru — Memperingati 10 tahun berdirinya organisasi, Serikat Keluarga Pelajar Mahasiswa (SKPM) Halmahera Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar seni pertunjukan. Pentas persembahan pemuda dan mahasiswa Halsel ini dihelat pada 2 November 2023 di Gedung Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta.

Pertunjukan yang mengambil latar belakang perang sipil (civil war) di Maluku Utara tahun 1999-2000 ini adalah karya seni yang mesti diapresiasi. Pasalnya, pembuatan seni pertunjukan tersebut merupakan elaborasi antara seni tari, seni musik, seni teatrikal, dan pengetahuan yang cukup matang tentang diskursus seputar asal muasal dinamika perang sipil yang berlangsung dan bekerja di lapangan.

Gilang Arsil Pratama, Ketua Umum SKPM Halsel, mengatakan seni pertunjukan ini dipilih karena interpretasi atas sejarah harus didekonstruksi. Seni pertunjukan ini diharapkan mengirim pesan kuat terhadap situasi 1979 sampai dengan perang sipil itu berlangsung (1999-2000).

“Lakon ini diadaptasi dari kajian yang sudah berlangsung di SKPM Halsel selama 1 tahun terakhir. Kami membuat program kajian dan riset yang berupaya untuk memahami pengetahuan masyarakat, akademisi, politisi, dan intelektual dalam memandang sejarah dan kebudayaan Maluku Utara,” tuturnya.

“Kami pikir, sejarah harus didekonstruksi. Sejarah harus didudukkan pada jalannya. Seni pertunjukkan yang mengambil tema ‘Kilas Balik Sasi dan Kisah Suram Kebudayaan’ mengirimkan pesan kepada publik bahwa tanah dan kebudayaan merupakan sumber penghidupan,” sambung Gilang.