Tandaseru — Seorang siswa kelas 4 SD di Halmahera Barat, Maluku Utara, berinisial J (9 tahun) diduga menjadi korban kekerasan gurunya, Jumat (1/9). Akibatnya, tangan korban sampai berdarah.

Orang tua korban, F, yang tak terima melihat anaknya berlumuran darah sepulang sekolah langsung mendatangi sekolah untuk mengadu. Namun guru berinisial L itu sudah pulang. Selain itu, kepala sekolah pun tak ada.

Paman korban, Feri Lahamu, menyatakan tindakan oknum guru itu tidak mencerminkan bagaimana seorang guru seharusnya bersikap.

“Karena kita tahu bahwa tugas guru adalah mengajar, mendidik, dan melatih, bukan menunjukkan sikap kekerasan terhadap siswanya,” ujar Feri yang juga Sekretaris KNPI Halbar ini.

Berdasarkan keterangan orang tua korban, kata Feri, awalnya korban sedang bersih-bersih di perpustakaan.

“Namun belum diketahui secara pasti permasalahannya tiba-tiba ibu guru langsung pukul di tangan sampai berdarah. Kejadian sebelum juga pernah dipukul sampai memar di tangan. Kejadian sebelumnya juga sudah dua kali dilaporkan oleh orang tua ke pihak sekolah namun perbuatannya masih saja dilakukan,” bebernya.