Tandaseru — Produksi tomat dari kelompok tani binaan Dinas Pertanian (Distan) Kota Ternate, Maluku Utara, di Kelurahan Loto, Kecamatan Ternate Barat, ternyata dijual dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga di pasar.

Tanaman hortikultura di kebun kelompok tani Loto pun dibudidayakan secara organik alias tanpa pupuk kimia. Selain tomat, mereka juga membudidayakan cabai dan berbagai jenis sayur-sayuran.

Menurut Kepala Distan Kota Ternate, Thamrin Marsaoly, satu pohon tomat yang ditanam petani bisa menghasilkan 3 kilogram tomat. Sementara, saat ini ada sebanyak 3 ribu pohon yang ditanam.

Produksi tomat di Kota Ternate. (Dok. Posko Malut)

“Tomat itu ada yang Rp 7 ribu ada juga yang Rp 15 ribu per kilogram, tergantung harga di pasar tradisional misalnya Rp 20 ribu perkilo maka tomat di Loto itu hanya Rp 15 ribu saja perkilo. Intinya harga di pasar itu lebih mahal,” ungkap Thamrin, Sabtu (3/6).

Karena lebih murah dan juga dibudidayakan secara organik, Thamrin menyarankan agar masyarakat bisa langsung berbelanja berbagai jenis sayuran termasuk tomat dari petani Loto.