Tandaseru — Ketua Fraksi Nasdem DPRD Kota Ternate Nurlaela Syarif angkat bicara soal siswa di Kecamatan Pulau Hiri yang terpaksa belajar di pekuburan karena terkendala jaringan internet. Nurlaela bilang, peristiwa itu terjadi lantaran Dinas Pendidikan tidak punya regulasi yang jelas terkait pembelajaran di tengah pandemi Covid-19.

“Kondisi daerah yang terkendala jaringan, seharusnya ada skema yang dilakukan Dinas Pendidikan, namun sejauh ini Dinas Pendidikan melangkah tanpa punya data, akhirnya tidak bisa meng-cover masyarakat secara keseluruhan dengan arah kebijakan yang tepat sasaran,” ungkapnya, Kamis (17/9).

“Hingga saat ini mereka tidak punya skema, hanya mengikuti pembelajaran sistem jarak jauh. Bagaimana jika ada kondisi tidak ada jaringan seperti di Hiri?” ucap Nurlaela.

Anggota Komisi III ini bilang, daerah dengan 0 kasus Covid-19 seperti Hiri harusnya bisa dilakukan pembelajaran dengan metode guru yang menjemput bola. Namun sejauh ini Diknas memukul rata pembelajaran semua wilayah.

Karena itu, dalam waktu dekat Komisi III bakal memanggil Kepala Diknas untuk membahas soal kendala pembelajaran yang ada di Pulau Hiri.

“Dalam waktu dekat bakal kita panggil untul membuat skema baru terkait dengan pembelajaran untuk daerah yang terkendala jaringan modelnya seperti apa,” tandasnya.