Tandaseru — Komisioner Bawaslu Provinsi Maluku Utara diduga mengintervensi proses seleksi komisioner Bawaslu kabupaten/kota. Dugaan ini mencuat usai terbongkarnya percakapan grup WhatsApp yang dibuat Komisioner Bawaslu Malut Adrian Yoro Naleng.
Keberadaan grup itu dibongkar mantan anggota tim seleksi komisioner Bawaslu kabupaten/kota Anwar Kadir A Gafur. Dosen Universitas Pasifik Pulau Morotai itu menggelar konferensi pers di Kota Ternate, Sabtu (6/5), setelah diberhentikan sebagai timsel zona II.
Menurut Anwar, ia didepak usai dituduh menerima suap sejumlah uang dan laptop. Namun ia menegaskan, tuduhan tersebut tanpa disertai bukti. Bahkan ia tak pernah dimintai klarifikasi soal tudingan itu.
Anwar mengungkapkan, alasan sebenarnya ia diberhentikan lantaran enggan mengikuti instruksi Adrian.
“Adrian membuat grup WhatsApp yang diberi nama The A-Team. Di dalam grup itu ada saya, lalu orang bernama Ian Syah, Reinnel Kristo, dan beberapa timsel lain yakni Lilian Apituley, Jerizal Petrus, dan Awaluddin,” ungkap Anwar.
Tinggalkan Balasan