Tandaseru — Tambang yang dimiliki Maluku Utara dapat menghadirkan rahmat sekaligus bencana, bila salah dikelola. Hal ini diungkapkan Ishak Naser ketika mendedah tema “Tambang dan Masa Depan Ekonomi Maluku Utara: Mudarat atau Rahmat”.

Kehadiran Ishak Naser sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, Koordinator Presidium KAHMI Maluku Utara, dan juga sebagai anggota Dewan Penasehat MPW ICMI Orwil Malut dalam Forum Percakapan Cendekiawan (PERCIK) yang digelar Selasa (12/7) pukul 17.21 WIT di ICMI Center Kota Ternate.

Diskusi ini sebagai rangkaian Pra Simposium dimaksud untuk memberi pembobotan dan pengayaan materi-materi pada pelaksanaan Simposium Resiliensi dan Sustainabilitas Masyarakat Pulau-pulau Kecil yang akan digelar ICMI Orwil Maluku Utara Desember tahun ini.

PERCIK I ICMI Orwil Maluku Utara menyoroti tema persoalan tambang pada wilayah pulau dan ancaman resiliensi masyarakat yang hidup di wilayah itu, karena bagi ICMI, apapun rencana besar tentang pembangunan tetapi merusak lingkungan merupakan suatu bencana.

Ishak dengan apik mengurai data-data memprihatinkan tentang persoalan yang ada di sekitar kawasan tambang.