Tandaseru — Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, bersama Bagian Ekonomi melakukan inspeksi mendadak (sidak) stok minyak goreng, Senin (7/3). Sidak dilakukam di toko-toko di kawasan Kota Labuha.
Kepala Disperindag Amar Talib menjelaskan, sidak dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng di pasaran. Hasilnya, stok minyak goreng ternyata sudah menipis.
“Kita turun cek langsung stok minyak goreng di sejumlah toko di Bacan seperti toko Momo di Desa Amasing, kemudian toko Jaya Makmur beserta gudangnya di Desa Labuha ditemukan bahwa stok minyak goreng menipis. Sementara untuk toko Modern Mart, stok minyak goreng tidak ada alias habis,” jelas Amar.
Di toko Tunas Muda, sambung Amar, ditemukan kendala yang sama, yakni stok menipis. Alasannya, terbatasnya distribusi barang dari pabrik. Hal serupa juga dihadapi toko Jabir di Labuha.
“Kendala dan masalah pedagang yang dialami adalah masalah stok minyak goreng yang habis dari pabrik. Untuk bahan pokok lainnya selain minyak goreng dipastikan aman sampai dengan perayaan hari raya Idul Fiitri mendatang,” jelasnya.
Sementara itu, minyak goreng Sofia kemasan 1 liter dijual dengan harga Rp 18 ribu dan minyak goreng kemasan jerigen 22 liter merk Fitri dijual dengan harga Rp 455 ribu. Minyak goreng merk Bimoli tidak ada stok, sedangkan minyak goreng merk lain ada dengan stok terbatas.
“Kami akan terus memantau perkembangan pasokan minyak goreng dalam waktu 2 minggu ke depan, sebab untuk saat ini meski stok minyak goreng terbilang langka di Halsel namun belum terlalu berdampak signifikan kepada masyarakat. Kami juga akan mengambil langkah apabila stok minyak goreng di Halsel mulai kosong, apalagi ini menjelang bulan puasa,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan