Tandaseru — Anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku Utara Sukri Ali kembali menjalankan fungsi mengartikulasikan aspirasi rakyat. Kali ini, Sukri menemukan berbagai masukan dari kalangan pemuka agama hingga kelompok nelayan di Kabupaten Halmahera Utara.
Sukri saat diwawancarai, Senin (31/1), mengatakan kegiatan reses dilaksanakan di Kabupaten Halmahera Utara sejak Rabu (26/1) hingga Jumat (28/1) yang berlokasi di empat titik.
Saat reses di Desa Mamuya, Kecamatan Galela, kata Sukri, ia mendapat banyak masukan dari masyarakat setempat. Di antaranya pembangunan rumah ibadah, pagar rumah pastori, talut, jalan permukiman, sarana pendukung air bersih berupa pipa, hingga akses jaringan internet di desa tersebut.
“Banyak keluhan masyarakat yang kami temukan di sana. Tentu ada beberapa yang akan jadi prioritas untuk saya perjuangkan di komisi nantinya,” ujar Sukri kepada tandaseru.com.
Reses di titik kedua yakni Desa Rawajaya, Kecamatan Tobelo, sambung Sukri, ia menyerap banyak aspirasi masyarakat.
“Keluhan warga di sana bermacam-macam, mulai dari pembangunan drainase kurang lebih 1.500 meter, menyangkut pasar juga mereka minta untuk pindah pasar, termasuk jalan. Nanti kita lihat porsi mana yang menjadi kewenangan provinsi,” ungkapnya.

Sekretaris Partai Hanura Maluku Utara ini menambahkan, reses selanjutnya di Desa Bobisingo, Kecamatan Galela Utara, terdapat pembangunan sekolah madrasah aliyah yang dibangun pemerintah provinsi namun belum selesai dikerjakan.
“Pihak sekolah juga menyampaikan agar ada penambahan pembangunan talut penahan ombak 300 meter, dan ditambah lagi pembangunan rumah belajar,” jabarnya.
Sementara untuk titik reses yang terakhir di Desa Tolonuo, Kecamatan Tobelo Utara, di sana ada nelayan yang mengeluhkan masalah pajak rumpon. Keluhan lainnya adalah ketersediaan air bersih berupa sumur bor.
“Kebutuhan lainnya seperti pembangunan rumah ibadah, yakni masjid Nurul Bahri dan gereja Viktori,” tandas Sukri.
Tinggalkan Balasan