Tandaseru — Dinas Pertanian Kota Ternate, Maluku Utara, mengoleksi sejumlah komoditas unggulan, salah satunya yakni varietas tanaman pohon pala yang diberi nama Pala Ternate I (satu).
Berbeda dengan jenis pohon pala lainnya, tanaman pohon pala yang dibudidayakan dengan pola tanam sambung ini memiliki produktivitas biji pala berkualitas, baik kandungan senyawa myristicin yang tinggi maupun ukuran biji yang lebih besar dibanding biji pala biasa.
Kepala Dinas Pertanian Ternate, Thamrin Marsaoly, mengatakan untuk biji pala kering dari jenis pala biasa dalam satu kilogram membutuhkan sekitar 220 sampai 240 biji pala, sedangkan untuk biji pala kering jenis Pala Ternate I, hanya butuh sekitar 150 sampai 180 biji.

Pala Ternate I yang dibudidayakan dengan pola tanam sambung ini juga lebih cepat berbuah bila dibandingkan dengan pala biasa yang umumnya ditanam dengan pola tanam biji.
Metode tanam sambung pun cukup sederhana, yakni tanaman pohon pala biasa yang disiapkan di polybag disambung dengan pucuk pohon yang diambil dari indukan pohon pala unggulan jenis Pala Ternate I.
“Pertumbuhannya lebih cepat, biasanya orang produksi pala biasa ini lima sampai enam tahun baru bisa berbuah, tapi ini, dua sampai tiga tahun sudah bisa berbuah,” terang Thamrin kepada tandaseru.com, Senin (17/1).
Selain itu keunggulan lainnya, kata Thamrin, jika bibit pohon pala pada umumnya terbagi menjadi pohon pala betina dan jantan yang mana pohon pala betina saja yang dapat berbuah, maka jenis pohon Pala Ternate I seluruhnya adalah pala betina.

Untuk itu pula, varietas pala yang sedang didorong sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) khas Ternate ini juga bakal didorong menjadi prioritas pembudidayaan pala di Ternate yang dapat meningkatkan produktivitas petani maupun pelaku usaha penakaran bibit pohon pala.
Tinggalkan Balasan