Oleh: Mansyur Armain
______
DI sebuah kesempatan berharga di Kadato Kesultanan Tidore, saya mendapatkan dua buku “Belajar, Kemerdekaan, dan Kemanusian; Esai-esai Tranformasi Kehidupan”. Buku tersebut bagian depan sampulnya berwarna hitam. Ada gambar anak-anak yang sedang belajar ditemani pelita.
Di pikiran saya, ini yang dimaksudkan dengan transformasi kehidupan. Sebab dalam kegelapan, mereka masih punya waktu untuk membuka buku. Sambil berinteraksi antara satu sama lain sambil membuka hati.
Saya diberikan dua buah buku yang ditulis Asghar Saleh. Suasana siang itu cerah. Hawa panas pun tak dirasakan. Meski terik panas matahari membara. Namun, bagi siapa yang pernah datang di kadato Kesultanan Tidore terlihat sejuk.
Hari itu, saya diinformasikan dari pesan WhatsApp, Bang Gha, sapaan akrabnya, untuk datang di kadato Kesultanan Tidore. Tak begitu sibuk, saya pun menuju ke kadato Kesultanan Tidore bertemu dengan Bang Gha. Dengan senang hati. Rasa syukur dan berterima kasih ada penyerahan buku secara langsung dari penulisnya.
Kata Bang Gha, buku tersebut tak dijual. Ia menghibahkan dirinya untuk berbagi buku di setiap komunitas di Maluku Utara, salah satunya dibagikan ke Komunitas Literasi Kalaodi. Tak hanya saya buku yang dibagikan, tetapi bukunya juga dibagikan ke Kesultanan Tidore dan Ketua KPU Kota Tikep Abdullah Dahlan atau biasa disapa Bang Alud.
Buku dengan ketebalan 347 halaman yang ditulis Bang Gha ini, belum saya baca sampai tuntas. Baru sampai halaman 197. Namun saya mencoba memberikan sebuah catatan kemanusian sesuai hasil pembacaan saya, meski arti kemanusian belum direalisasikan oleh pemegang kebijakan.
Saya mulai memahami cara Bang Gha memuliakan kata “Kemanusian”. Arti kemanusian menurut KBBI, sebagai manusia: perasaan, kita senantiasa mencegah melakukan tindakan terkutuk itu. Bagi saya, kemerdekaan adalah sebuah puisi. Seperti nenek Aminah Sabtu. Seorang penjahit bendera sang saka merah putih pertama kali di Indonesia Timur, lalu dikibarkan di Tanjung Mareku dan akhirnya “Nisan Sang Penjahit Bendera” dilupakan pemerintah.
Tinggalkan Balasan