Tandaseru — Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam tercatat stagnan di posisi Rp 930 ribu per gram, Senin (13/12). Harga ini tidak berubah dibandingkan hari sebelumnya.

Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) juga tak bergerak di posisi Rp 824 ribu per gram.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp 515 ribu, 2 gram Rp 1,8 juta, 1 gram Rp 930 ribu, 3 gram Rp 2,67 juta, 5 gram Rp 4,42 juta, 10 gram Rp 8,79 juta, 25 gram Rp 21,86 juta, dan 50 gram Rp 43,64 juta.

Lalu harga emas berukuran 100 gram senilai Rp 87,21 juta, 250 gram Rp 217,76 juta, 500 gram Rp 435,32 juta, dan 1 kilogram Rp 870,6 juta.

Dilansir dari CNNindonesia.com, harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX menguat 0,07 persen menjadi US$1.786 per troy ons. Harga emas di perdagangan spot juga ikut naik 0,20 persen ke US$1.786 per troy ons pada pagi ini.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra melihat harga emas di pasar internasional akan tertahan. Ia memproyeksikan harga emas bergerak di kisaran US$1.770 hingga US$1.790 per troy ons.

Ia mengatakan sentimen utama datang dari kenaikan inflasi AS yang tinggi dan membuka jalan bagi The Fed untuk mempercepat pengetatan moneternya.

“Kamis pekan lalu, data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS menunjukkan angka klaim terendah dalam 52 tahun. Kebijakan percepatan pengetatan moneter tersebut bakal mendorong penguatan dollar AS dan menekan harga emas,” kata Ariston.

Akhir pekan lalu, harga emas ditutup menguat US$7,5 atau 0,43 persen di angka US$1.782 per troy ons. Penguatan disebabkan oleh angka inflasi AS pada November yang tinggi sekitar 6,8 persen secara tahunan. Angka ini diklaim tertinggi dalam 40 tahun terakhir.