Tandaseru — Aksi refleksi Hari Pahlawan yang digelar organisasi kemahasiswaan Samurai Maluku Utara di depan Kantor Wali Kota Ternate berlangsung ricuh, Rabu (10/11). Ini setelah terjadi saling dorong antara massa aksi dengan personel polisi dan Satpol PP.
Pantauan tandaseru.com, sempat pula terjadi saling kejar antara mahasiswa dengan aparat.
Aksi saling dorong berlangsung sekitar 15 menit. Bahkan dua orang mahasiswa sempat diamankan di mobil polisi namun akhirnya dibolehkan pergi.
Koordinator Aksi, Adrian, mengungkapkan dalam aksi refleksi itu Samurai menuntut dirumuskannya regulasi tentang retribusi BBM. Selain itu, Pemerintah Kota Ternate diminta mengawasi pedagang eceran BBM.
“Tuntutan kita hanya terkait penyediaan BBM, dan tata ruang pasar dan tuntaskan pembangunan Dermaga Hiri,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan